Posted on

Apa Yang Harus Kita Lakukan Untuk Melawan Covid-19 ?

Pada awal tahun 2020 china mendapatkan wabah virus yang mematikan. Pada saat itu adalah bertepatan dengan acara tahun baru China, dimana masyarakat China akan merayakan acara tersebut. Banyak dari masyarakat China pergi untuk berlibur keseluruh dunia, mereka tersebar luas dengan membawa virus. Virus ini adalah SARS-Cov2 yang menyebabkan penyakit Covid19 dan orang-orang menyebutnya virus Corona.

Apa sih sebenarnya yang terjadi jika virus ini masuk kedalam tubuh manusia? Dan apa saja yang harus kita lakukan? 

Sebenarnya virus itu hanyalah sebuah kapsul yang mengelilingi materi genetic dan bebrapa protein saja bisa dibilang bukan makhluk hidup. Tapi virus ini bisa memperbanyak diri dengan cara memasuki sel hidup.

Corona mungkin menyebar dari permukaan saja. Jika seseorang terkena virus corona lalu dia memegang uang, piring, pintu dan lainnya, lalu ada orang yang memegang benda itu dan dia juga ikut tertular hingga menyebarluaskan virus tersebut.

Cara utama penyebarannya adalah melalui tetesan ketika seseorang batuk. Atau kamu yang berkontak fisik dengan seseorang yang tertular, lalu kamu menyentuh wajah atau menggosok wajah dan hidung dari situlah perjalan virus ini dimulai dan bergerak menjalar untuk bergerak jauh ke dalam tubuh. Tujuan pertamanya adalah ke arah pencernaan, limpa atau paru-paru. Ini akan menyebabkan efek yang dramatis meski sedikit saja terkena virus Corona dapat menyebabkan situasi yang gawat.

Mayoritas orang yang terpapar virus Corona akan melalui gejala yang biasa saja seperti, demam, batuk ada juga yang lebih parah. Kita tidak tahu diluar sana siapa saja yang sudah terpapar virus. Karena untuk imun yang kuat tidak ada efek dan ciri-ciri yang jelas untuk mengetahui orang tersebut terpapar virus. Namun dia bisa menularkan ke orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Virus Corona lebih berbahaya dari Flu meski mereka terlihat mirip. Orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah jika terkena virus corona bisa saja meninggal. 

Ada dua perkiraan untuk pandemi seperti Corona, lambat atau cepat penyebarannya. Kita hanya menyaksikannya bergantung pada bagaimana kita menghadapinya. Pandemi yang cepat akan menjadi mengerikan dan bisa memakan banyak korban jiwa. Dan jika pandemi yang lambat tidak akan mengerikan dan biasa saja.

Yang mengerikan adalah jika pandemi cepat ini dimulai dengan tingkat penularan cepat seperti seseorang yang tidak tahu dirinya terpapar virus Corona lalu dia pergi menonton konser musik dengan beribu manusia, lalu menularkan virus itu ke seluruh penonton konser. Ini sangat mengerikan tenaga medis kewalahan tidak bisa melayani semua orang tersebut dan mereka terpaksa mati karena fasilitas tidak memadai. 

Itulah kenapa pandemi mengerikan, jika semua orang sudah sakit kita semua kewalahan  untuk mengatasinya, sumber daya tidak akan cukup fasilitas terbatas meski di negara adidaya sekalipun jika terjadi pandemi maka akan kewalahan. Karena tidak ada vaksin untuk virus ini. Maka kita hanya bisa menghindari virus ini untuk memperlambat pandemi ini. Jika pandemi ini diperlambat maka semua orang yang terkena virus bisa diselamatkan dan dapat perawatan media, karena tidak ada titik genting rumah sakit yang kewalahan.

Vaksin untuk virus ini adalah diri kita sendiri, dengan menjaga kesehatan tubuh dan tidak menularkan virus tersebut kepada orang lain. 

  • Sering-sering mencuci tangan dengan sabun anti-bakteri  agar virus tidak mendekat ke dalam tubuh itulah senjata yang paling kuat
  • Social distancing, membuat jarak sosial seperti tidak bersalaman dengan orang, tidak berpelukan inilah yang bisa kamu lakukan.
  • Lebih baik untuk tetap dirumah mengurung diri untuk memutuskan rantai penyebaran virus. Bila kamu dirumah maka kamu melindungi orang yang diluar sana yang harus bekerja seperti polisi, dokter, dan kasir supermarket. Mereka bergantung pada dirimu agar tidak menjadi sakit.
  • Hal terakhir yang bisa dilakukan adalah Lockdown namun ini opsi terakhir agar tidak menyebar luas, namun ini akan menjadi sulit. Jika negara kita di Lockdown semua rakyat akan menderita. Ekonomi tidak jalan, bahan makan mahal. Masyarakat stress, kelas menengah kebawah akan menderita total dan bisa saja mati kelaparan. 

Maka dari itu hanya diri kita sendiri yang bisa menjadi senjata untuk melawan virus ini, tetaplah jaga kesehatan dan patuhi aturan dari pemerintah ini semua demi keselamatan kita semua. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan rutin konsultasi ke dokter dengan Aell yang melindungi data rekam medismu dan mempermudah dalam proses administrasi rumah sakit sehingga segalanya menjadi lebih mudah. Info lebih lanjut kunjungi https://aell.co/

Posted on

Memang Enak, Tapi Jahat

Selang beberapa menit kemudian, Ditto sadarkan diri. Yoya meminta beberapa pihak untuk memberi ruang untuk Ditto agar bisa bernafas lega. Setelah melakukan pemeriksaan oleh Yoya ada hal yang memang harus Ditto periksa ke rumah sakit, karena alat medis yang Yoya bawa hanya seadanya. Ditto memang tipikal anak yang susah diajak kerumah sakit, karena dulu pernah waktu smp, Ayah Ditto meninggal dunia akibat keterlambatan dalam penanganan rumah sakit. Ketika Ayah Ditto dibawa kerumah sakit, ternyata kondisi disana ramai, dan harus mengantri terlebih dahulu. Nyawa Ayah Ditto pun tidak tertolong. Betapa terpukul dan sedih dirasakan. Maka dari itu Ditto sangat benci dengan sistem rumah sakit yang terkesan lamban dalam menangani pasien. Ditto trauma dengan pelayanan rumah sakit yang sudah merenggut nyawa ayahnya. Yoya menjelaskan bahwa sistem blockchain bisa digunakan di rumah sakit. 

Dengan adanya teknologi sistem blockchain yang dapat membantu pasien dan rumah sakit dalam mendata data diri pasien dan riwayat penyakitnya. Proses ini yang dapat ditangani dengan menggunakan teknologi blockchain yang mampu mendata riwayat data diri pasien tanpa takut disalah gunakan karena menggunakan sistem konfirmasi pihak bersangkutan, blockchain dengan sistem desentral yang aman dari kecolongan sistem. Administrasinya pun dapat dimudahkan dengan aplikasi ini sehingga pasien tidak harus menunggu lama untuk registrasi segala macamnya yang rumit dan memakan banyak waktu. Kemudahan ini dapat dilakukan AELL sebagai aplikasi berbasis blockchain yang membantu pasien dan rumah sakit lebih mudah dalam setiap prosesnya. Klik link berikut untuk informasi AELL lebih lanjut www.aell.co

Ditto akhirnya menuruti perintah Yoya. Selama perjalanan ke rumah sakit, muka Ditto tidak bisa dibohongi jika ia merasa lemas dan lelah namun dengan ciri khasnya Ditto dia berkata kalau dia sedang baik-baik saja. Ditto memang memiliki riwayat darah rendah, sesekali jika Ditto lupa beristirahat dan kurangnya asupan minum air putih, darah rendah Ditto sering kambuh. Apalagi Ditto seorang perokok aktif. Rokok menemani harinya dikala lelah, kalau katanya rokok jahat tapi enak, nenangin. Padahal sudah jelas bahaya kesehatan jika merokok. Sesampainya dirumah sakit, Ditto langsung diambil darah dan dicek. Benar saja, darah rendah Ditto kambuh.

“Dit, kamu butuh istirahat dulu. Tenaga kamu udah habis bikin album, sekarang kamu pake lagi buat promo album manggung keliling kota. Seminggu aja buat mulihin kesehatan kamu. Kurangi juga rokok kamu.” Kata Yoya dengan nada khawatir.

“Iya Yaa, aku gak papa kok. Sehat begini juga hehehe. Makasih ya Ya, selalu jagain gue.” Jawab Ditto.

Ditto memang orang yang sangat baik dan sayang kepada sahabat dan teman yang sudah dia percayai. Ditto bahkan tak segan memberikan segalanya yang dia punya demi orang yang ia sayangi.

“Tuhkan kalau dibilangin susah deh. Istirahat ya. Padahal besok pingin ngajak lo pergi nih. Huh sehat ya, ga boleh sakit.” Jawab Yoya.

Tiba-tiba Wawan dan Kale masuk melihat kondisi Ditto.

“Ya, gimana Ditto? Gak kenapa-napa kan?”. Tanya Wawan.

“Gapapa Kak, tadi sudah cek darah dan hasilnya biasa deh. Darah rendahnya kambuh. Bantu Ditto kurangin rokoknya dong Kak. Dia kan lagi padet banget jadwalnya, harus jaga kondisi badan”. Jawab Yoya.

“Iya Yaa, namanya juga laki, bawel ya adek gue hehe. Eh Iya Ya, lusa kamu jadi?”. tanya Wawan.

“Mau kemana Ya?. Tanya Kale.

Yoya sejak SMA memang memiliki mimpi mempunyai rumah sehat dan pintar untuk masyarakat yang kurang mampu. Hati tulus dan senang kepada anak kecil menggerakan Yoya untuk mewujudkan mimpi tersebut…

Mampukah Yoya mewujudkan impiannya tersebut? Simak kelanjutan ceritanya di sini.

 

Episode 1 — to be continue

Posted on

Kejujuran Yang Mulai Pudar

Sejak hari itu, mendengar cerita yang mengejutkan dari mulut orang lain membuat hari ku gelap. Aku lebih banyak terdiam dan menghilang sejenak dari bumi. Mengasingkan diri dari keramaian dan memilih menyendiri terlebih dahulu. Dering hape ku terus berbunyi, pesan dan telfon dari Reza dan Rian tak kunjung berhenti. Memang sudah 2 hari ku abaikan pesan dan telfon dari mereka. Pola makan dan istirahat ku mulai tak beraturan, kesehatan ku pun mulai menurun. Untuk berjalan dari depan rumah kost ke kamar kost saja rasanya sudah tidak sanggup. Seketika ku lihat semua sudah gelap, setelah itu aku tidak ingat apa yang terjadi. Tiba-tiba aku sudah terbaring dikamar kost ditemani Rian dan tetangga kost ku Mera.

“Yan, Lisa sudah sadar tuh, gue tinggal ya.” Kata Mera.

“Oke makasih ya Mer.” Jawa Rian.

Rian memberikanku teh manis panas dan bubur kacang hijau untuk ku makan. Rian membantu ku untuk duduk dan menyuapi bubur kacang hijau yang masih hangat.

“Gausah dipikirin yang kemarin, mending langsung diobrolin aja sama Reza. Lo ga usah menghindar gitu ah kayak anak kecil. Pake pingsan sgala. Telpon gue gak diangkat, WA gue gak dibales.” Kata Rian dengan muka khawatir.

“Iya maaf yan, gue lagi pengen sendiri aja. Makasih ya yan, tolong jangan kasih tauin Reza kalo gue abis pingsan ya hehe, dia juga lagi sibuk sama projectnya gue takut dia khawatir”. Jawabku dengan lemas.

“Iya yaudah, sekarang lo abisin nih. Habis itu lo istirahat tidur, gue mau cari makan malam buat lo sama gue.”

Rian pun meninggalkan ku dikamar, dan memberikan ku ruang untuk sendiri menyantap bubur kacang hijau yang dibeli di warkop seberang serta teh panas yang agak kemanisan dan terlalu panas dibuatnya. Setelah ku habiskan bubur kacang hijau, aku tertidur pulas. 

Dengan rasa menggigil, ku tengok jam menunjukkan pukul 1 pagi dini hari. Di Meja dekat tempat tidurku ada sebungkus nasi goreng yang aku yakin Rian belikan untuk makan malam. Tubuhku lemas seperti daya sudah habis. Ku lihat ponsel dan ku baca pesan dari Rian mengingatkan ku untuk makan nasi goreng yang sudah dibeli, karena mubazir katanya kalo gak dimakan dia juga bilang maaf karena gak bangunin, gak tega katanya. Sepertinya aku demam, suhu tubuh ku seperti air teh panas yang Rian berikan. Mendengar suara petir dan gemuruh hujan dari luar menambah dingin suasana kamar kost. Aku mencoba untuk kuat, berdiri mengambil sapu tangan untuk kompres kepala serta kaus kaki untuk menambah kehangatan. Ku pejamkan mata dan terlelap dari tidur. Keesokan harinya, ketika membuka mata sayup-sayup ku lihat ada Rian sudah duduk di sebelahku sambil mengganti kompresan yang ku buat semalam.

“Sa, badan lo panas banget. Kita ke dokter ya”. Rian berkata

Aku hanya bisa mengangguk. Jujur saja saat itu badanku sudah lemas tidak ada tenaga. Rian membantuku berdiri untuk beranjak pergi kerumah sakit. Perjalanan kerumah sakit ternyata tidak mudah, hujan deras semalam membuat beberapa titik terendam banjir. Kami harus memutar arah mencari jalan yang tidak terkena banjir. Sesampainya dirumah sakit, ternyata kondisi sangat penuh dengan korban banjir yang terserang muntaber, diare dan penyakit lainnya. Rian hanya bisa mengeluhkan kejadian ini, Terlihat sekali sistem rumah sakit begitu lamban dalam menangani pasien. Seharusnya rumah sakit memiliki medical check up history yang penting. Catatan digital pasien dapat disimpan rumah sakit sebagai referensi kedepannya. 

AELL menjadi salah satu jawaban penting dalam membantu pasien dan rumah sakit untuk penyimpanan history check up pasien, data tersebut disimpan secara aman dan mudah untuk dilacak progressnya dengan menggunakan sistem blockchain yang jauh lebih aman dan terjamin dengan sistemnya yang terdesentralisasi. AELL juga memudahkan pasien dalam proses administrasi rumah sakit yang rumit, dengan menggunakan sistem AELL data-data pasien yang dapat secara otomatis terdaftarkan. AELL adalah jawaban kemudahan untuk kesehatan masyarakat, klik link berikut untuk informasi lebih lanjut https://www.aell.co/

Setelah menunggu beberapa jam untuk diperiksa dokter, aku dan Rian masuk dan dokter menyarankan untuk rawat inap. Karena kondisiku juga tidak sanggup untuk bergerak, akupun pasrah dengan keputusan dokter. Tidak lama setelah itu Reza datang bersama Deva. Rasanya aku ingin sekali menampar Reza.

“Sayang kamu gapapa? Kok bisa begini? Kamu kemana aja aku telfon, wa gak dibales”. Reza berkata

Aku hanya terdiam dan berkata aku ingin istirahat. Rian mengajak Reza untuk keluar dan mengobrol secara 4 mata. Rian menjelaskan kejadian malam itu. Lisa sudah mengetahui semua hal yang ditutupi Reza. Rian mencoba menenangkan Reza, dan menyuruh Reza menjelaskan secara jujur kepada Lisa jika kondisi Lisa sudah stabil. Dikamar rumah sakit, aku hanya berdua bersama Deva. Agak canggung rasanya berada di posisi tersebut. Deva membuka pembicaraan pada ku dengan menanyakan kondisiku saat ini.

“Sa, kamu gapapa?”. Tanya Deva

“Sakit biasa aja kok, paling kecapekan.” Jawabku lemas.

Dalam hati ku berkata, lo gabisa liat kondisi gue sekarang pake basa-basi segala. Heuu.

“Sa, gue mau jujur. Sebenernya gue udah lama suka sama Reza. Gue juga yakin kok kalau Reza juga suka sama gue. Lo jangan sakit hati ya.” Kata Deva dengan jelas.

Aku hanya bisa terdiam, dan kesal. Mengapa Deva berbicara seperti itu di saat kondisi ku yang tidak sehat. Diujung pintu ku lihat Reza dan Rian kaget mendengar pernyataan Deva. Belum selesai permasalahan ku dengan Reza, Deva datang dan menambahkannya. Rasanya saat itu aku ingin menyerah dengan diri sendiri….

Episode 1 | Episode 2 | Episode 3 | ——– to be continue