Posted on

E-Wallet Dapat Membuat Depresi

Maria merupakan mahasiswa tingkat akhir di universitas kenamaan di Malang, ia sangat sering berbelanja online dengan berbagai macam promo, baik promo cashback ataupun potongan harga di beberapa platform belanja online kenamaan. Pada saat Maria ingin membeli beberapa alat untuk tugas akhir kuliahnya ia menggunakan promo potongan harga yang didapatnya, namun nasib malang menimpa Maria, karena promo potongan harga yang diberikan platform tersebut memiliki batas minimal transaksi dengan jumlah belanja yang cukup besar, hal ini membuat Maria depresi, tugas akhir yang seharusnya diselesaikan tertunda, sementara deadline tinggal beberapa hari saja.

Karena hal tersebut Maria sampai tidak ingin keluar kamar kosnya ia hanya berdiam diri di kamar dan menantikan potongan harga di platform kenamaan lainnya, diduga karena terlalu sering mengurung diri di kamar dan hanya bermain gadget sembari menunggu potongan harga hingga membuat Maria tidak berinteraksi dengan orang lain. Hal ini tentu membuat psikis Maria tidak baik-baik saja, karena hal-hal yang ingin didapatkan tidak tercapai ditambah lagi kebiasaannya menggunakan e-wallet ini membuatnya ketergantungan hingga tidak tau bagaimana cara mengatasinya. Ketika teman Maria yang bernama jeni berkunjung ke kosan, Maria tidak mau menemuinya bahkan kamar Maria tampak berantakan dan tak terawat sehingga membuat jeni khawatir dengan keadaannya.

Jeni yang sudah mempunyai aplikasi AELL di hpnya mencoba membujuk maria untuk coba menemui psikiater, leni mengatakan bahwa maria tidak perlu menunggu antrian atau khawatir banyak orang yang menganggapnya aneh. Karena dengan aplikasi AELL rahasia Maria terjamin dan ia tidak perlu takut akan banyak orang mengetahui bahwa dirinya sedang bermasalah.

Maria yang kecanduan belanja menggunakan e-wallet tertekan ketika ia tidak dapat menggunakan promo potongan harga yang diberikan salah satu platform belanja online. hal ini membuat Maria terobsesi untuk mendapatkan potongan tersebut dan tanpa sadar memicu dirinya menjadi depresi. Jeni, teman Maria tidak ingin melihatnya terlalu larut dengan obsesinya itu dan memutuskan untuk mendaftarkan Maria ke dokter spesialis kejiwaan dengan menggunakan aplikasi AELL.