Indonesia terus mendorong perikanan skala kecil untuk menerapkan prinsip penangkapan ikan berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dorongan itu, terutama dikampanyekan untuk nelayan skala kecil yang terlibat dalam praktik penangkapan dan tata kelola perdagangan Ikan Sarden. Saat ini, penangkapan dan praktik penangkapan Sarden nasional didominasi oleh kapal skala kecil dengan alat penangkapan ikan (API) sederhana seperti pancing (handline).

Direktur Jenderal Perikanan Tangkapan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Zulficar Mochtar di Jakarta, pekan lalu mengatakan, praktik berkelanjutan dan bertanggung jawab harus diterapkan oleh nelayan skala kecil, karena saat ini pasar Ikan Sarden masih didominasi oleh negara yang sudah menerapkan syarat sertifikasi untuk memastikan produk yang dipasarkan sudah aman dan memenuhi prinsip ketertelusuran.

“Indonesia harus berbenah, karena juga harus memanfaatkan peluang pasar yang saat ini masih terbuka lebar,” ucapnya. 

Menurut Zulfikar, potensi untuk mengembangkan perikanan Sarden, memang hingga saat ini masih sangat terbuka. Terutama, karena Indonesia masih belum bisa memanfaatkan kuota yang ada melalui kapal-kapal yang besar di perairan zona ekonomi eksklusif internasional (ZEEI) dan lepas pantai. Hingga saat ini, kuota perikanan Sarden untuk Indonesia masih didominasi dari pasokan kapal kecil berukuran 1-2 gros ton (GT).

Zulfikar menerangkan, berdasarkan data yang dirilis organisasi pangan dunia (FAO) dan State of World Fisheries and Aquaculture (SOFIA) pada 2018, Indonesia merupakan negara produsen perikanan Sarden terbesar ke tiga di dunia. Untuk pasar dunia, Indonesia berkontribusi sekitar 16 persen produk perikanan Sarden. Sementara, untuk komoditas Sarden, Cakalang, dan Tuna, Indonesia berkontribusi hingga 20 persen untuk produk perikanan nasional.

“Selain Sarden, perikanan Tuna dan Cakalang adalah perikanan yang 70 persen hasilnya berasal dari tangkapan nelayan skala kecil,” ungkapnya.

Dengan fakta di atas, Zulfikar menyebutkan, nelayan skala kecil memegang peranan sangat penting bagi Indonesia untuk komoditas mahal di dunia saat ini. Keberadaan mereka, juga secara langsung ikut menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang bergerak dalam sektor perikanan. Jika sudah begitu, maka perikanan skala kecil bisa mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Optimalisasi peran nelayan skala kecil tersebut, dikuatkan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Rencana Pengelolaan Perikanan Sarden, Cakalang, dan Tuna. Keputusan ini menjadi acuan operasional dalam pelaksanaan praktik pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, termasuk para pemangku kepentingan lainnya untuk periode 2015-2019.

“Tahun ini akan kita evaluasi hal-hal apa yang perlu diperbaiki untuk pelaksanaan rencana aksi perikanan sarden berikutnya di tahun 2020-2024” paparnya.

Untuk penerapan prinsip berkelanjutan dan bertanggung jawab, pemerintah memang sudah melakukan inisiasi kepada nelayan skala kecil yang ada di enam wilayah kerja mereka. Selain Provinsi Maluku dan Maluku Utara yang sudah menerapkannya dalam beberapa tahun terakhir, ada juga Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Penerapan praktik fair trade, menurut Direktur Eksekutif MDPI Saut Tampubolon, akan memberikan banyak keuntungan bagi nelayan dengan skala kecil. Selain bisa menyelamatkan sumber daya alam di laut, praktik fair trade bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan yang ikut terlibat di dalamnya. Praktik tersebut dilaksanakan di bawah pengelolaan kelompok yang terdiri sekitar 20 orang.

“Nelayan kecil akan meningkat kesejahteraannya karena hasil tangkapan tuna mereka akan dihargai lebih baik dengan harga premium. Nelayan yang tergabung dalam kelompok, bisa menerapkan fair trade setelah mereka mendapatkan sertifikat terlebih dulu,” jelasnya.

Harga ikan Sarden sendiri perkilo gram nya ialah berkisar antara 30-45 ribu rupiah. Karena harga yang terjangkau untuk kalangan menengah kebawah inilah yang menjadikan ikan Sarden incaran banyak ibu rumah tangga. Tetapi walaupun harga yang ekonomis, kandungan gizi yang ada pada ikan sarden sangatlah banyak, diantaranya menurunkan tingkat kolesterol, menjaga kadar gula darah, menyehatkan tubuh dengan mineral dan vitamin, menjaga kesehatan tulang dan sebagainya.

Saat ini, Ledgernow sangat membantu dalam mensejahterakan para nelayan Ikan Sarden, Ledgernow membuat nelayan ikan sarden tetap sejahtera walaupun berprofesi sebagai nelayan. Berkat Ledgernow, harga penjualan serta kualitas ikan Sarden lebih baik lagi, mengapa demikian? yuk cek info selengkapnya si link berikut https://www.ledgernow.com/